Dalam bahasa lain, hal tersebut bisa juga kita pahami sebagai karma. Yakni, amalan apa pun yang kita perbuat akan mendapatkan balasan yang setimpal. Untuk itu, jika mendapatkan karma yang jelek, berusahalah untuk terus melakukan kebaikan-kebaikan untuk "menghilangkan" keburukan itu. Sebab, sejatinya, tidak ada yang dinamakan dengan baik atau buruk. Semua itu adalah penghakiman dari hasil perbuatan kita sendiri. Hasil baik atau buruk itu sebenarnya secara "otomatis" berjalan sesuai dengan hukum alam.
Maka, bisa jadi pula, kondisi "akibat" yang kurang baik saat ini adalah "berkah" dari Tuhan untuk menjadi sebab bagi akibat yang lebih baik di masa datang. Begitu juga, saat kita mendapatkan ujian, halangan, atau rintangan saat ini, bisa jadi itu akan memicu orang untuk berbuat lebih banyak kebaikan setelah melalui berbagai ujian dan cobaan. Sehingga dengan keyakinan tersebut, kita justru bisa "bersyukur" saat mendapat musibah.
Pemahaman yang menyeluruh tentang konteks sopo nandur bakal ngundhuh akan membuat mata kita selalu terbuka, bahwa semua yang terjadi pasti berkaitan satu sama lain. Maka, ketika melihat bisnis berjalan kurang baik, perlu mencari sebab dengan mengevaluasi usaha secara keseluruhan. Namun sebaliknya, ketika banyak mendapatkan keberkahan, kita tak lupa pula untuk memperbanyak bersyukur dan tak tenggelam dalam kegembiraan yang berlebih.
Maka dengan pemahaman tersebut, apa yang kita lakukan hari ini, sebaik dan seburuk apa pun, pasti akan jadi "akibat" di kemudian hari. Sehingga, kita akan lebih bijak dalam melakukan apa pun hari ini.
No comments:
Post a Comment